Modul-dewa89s-buku-panduan-akademik-pste-uad-2009_rev1.pdf - teknik listrik, telekomunikasi. Pengantar Teknik Elektro adalah cabang ilmu teknik yang mempelajari. Teknik Elektro UAD Bab VI. Silabus Download our pengantar teknik industri ebook eBooks for free and learn more about pengantar teknik industri ebook.
ISLAM DAN TEKNIK INDUSTRI Reza Nasrullah Lecturer at Industrial Engineering Study Program-Eng.Faculty-UNISBA-Indonesia Abstrak Teknik Industri adalah salah satu disiplin ilmu teknik yang belum pernah dikaji secara formal keterkaitannya dengan Islam sejak 36 tahun kehadirannya di Indonesia. Ternyata sebagian sistem nilai dan cara berfikir teknik industri ada yang sesuai dengan Islam dan sebagian lainnya tidak sesuai. Islamisasi Teknik Industri tidak terhindarkan dengan tujuh langkah strategis dan khususnya penerapan suatu Metodologi Penelitian Teknik Industri yang Islami. Kata kunci: Islam, Teknik Industri, Sistem Nilai, Cara Berfikir, Sejarah Sosial-Politik, Metodologi Penelitian. PENDAHULUAN satu aspek hidupnya yang tidak mungkin Teknik Industri adalah salah satu disiplin ilmu dipisahkan dari keseluruhan dirinya.
Teknik (engineering atau rekayasa) yang diimpor Maka rumusan masalahnya adalah: dari Amerika Serikat pada 1969 oleh dosen Bagaimana sebenarnya hubungan atau kaitan Institut Teknologi Bandung, Prof. Matthias antara Teknik Industri dengan Islam? Maka sejak 1970 berdirilah Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi Bandung yang tumbuh 1.1 Pembatasan Masalah pesat dan melahirkan jurusan yang sama pada Makalah ini akan coba menjawabnya dengan berbagai perguruan tinggi Indonesia baik yang beberapa pembatasan sebagai berikut: negeri maupun swasta. Teknik Industri hanya ditinjau sebagai sebuah Sepanjang sejarahnya yang cukup matang disiplin ilmu keteknikan tanpa mengaitkannya yakni 36 tahun di Indonesia, Teknik Industri dengan kasus-kasus penerapannya. Sebagai sebuah disiplin ilmu belum pernah dikaji 2.
Islam hanya ditinjau sebagai konsep ajaran secara formal sesuai tidaknya dengan Islam. Agama yang sempurna dari ALLAH SWT Mengingat Islam yang hidup dalam kesadaran tanpa mengaitkannya dengan penerapan setiap muslim mencakup/meliputi segala aspek kehidupan tanpa kecuali oleh ummat penganutnya. Sedikitpun, maka 3. Sumber data adalah murni dari literatur terkait mencoba mengkaji hubungannya dengan Teknik dan relevan. 1.2 Tujuan Pembahasan Industri tidak bisa dihindarkan. Karena kehidupan ber-teknik industri seorang muslim adalah salah 1 Dengan pencarian jawaban atas pertanyaan pada 3.
STUDI LITERATUR rumusan masalah diharapkan dicapai tujuan-tujuan Pertama akan digali pemahaman tentang Islam berikut: seakurat mungkin berdasarkan Al-Qur’nul Karim 1. Dipahaminya kaitan atau hubungan seperti apa dan Terjemahannya terbitan Departemen Agama yang ada antara Islam dengan Teknik Industri. Republik Indonesia yang bekerjasama dengan 2. Dipahaminya konsekuensi dari hubungan ini. Pemerintah Arab Saudi.
Adanya 3.1 Hakikat Islam kesiapan setiap muslim untuk mengamalkan pemahaman 1 dan 2 di atas. Islam adalah satu-satunya ad-Diin (pedoman hidup 4. Diperolehnya suatu kerangka pengembangan bagi manusia) yang diakui, direstui, diridhoi, dan Teknik Industri yang islami untuk masa depan. Ditetapkan oleh Sang Maha Pencipta dan Pemelihara serta Penguasa Alam Semesta, yakni 2. METODOLOGI PEMBAHASAN Tuhan Yang Maha Esa, ALLAH SUBHANAHU WA Pembahasan akan langsung mengacu pada dua TA’ALA (SWT=MAHA SUCI DIA DAN MAHA pokok sub-bahasan yakni apa itu Islam dan apa itu TINGGI/AGUNG).
Ini terbukti dari pernyataanNya Teknik Industri. Kemudian dari pendalaman tentang sendiri dalam al-Qur’an: Aali Imraan: 19, 83-85. “hakikat” Islam dan Teknik Industri ini akan dicari adakah parameter yang Sedangkan Islam sebagai ad-Diin bukan hanya menghubungkan bermakna “agama” dalam bahasa Sanskerta yang keduanya. Dan kalau ada berupa apa. Berkonotasi sempit yakni sebatas ajaran ritual Dari parameter ini selanjutnya akan dicari kepada Tuhan, melainkan lebih berkonotasi sebagai bentuk-bentuk hubungan antara Islam dan Teknik pedoman Industri tersebut.
Mencakup, Bentuk-bentuk hubungan ini dihipotesiskan hidup yang meliputi mutlak, 100% aspek menyeluruh, kehidupan manusia tanpa pengecualian sedikitpun (al-Qur’an: berupa tiga kemungkinan: al-Baqarah: 85, 208; an-Nahl: 89; al-Bayyinah: 4). Teknik Industri sesuai sepenuhnya (100%) Dalam bahasa teknik, Islam adalah pedoman untuk dengan Islam. Semua sistem kehidupan, yakni sistem ekonomi, 2. Teknik Industri tidak sesuai sepenuhnya politik, seni-budaya, iptek, hukum, pendidikan, (100%) dengan Islam. Kemasyarakatan, 3.
Teknik Industri sesuai sebagian dan tidak untuk pertahanan, keamanan, hubungan internasional, dan sebagainya. Islam sebagian sisanya dengan Islam.
Adalah peradaban yang utuh-sempurna demi Selanjutnya akan dimunculkan suatu kerangka kebahagiaan manusia tidak hanya sebatas di dunia berfikir yang sudah mengakomodir keterkaitan tadi tapi menyambung sampai keabadian akhirat. Sehingga ke depannya Teknik Industri akan tumbuh 3.1.1 Islam adalah waktu kehidupan sebagai Teknik Industri yang islami. Dimensi waktu merupakan unsur mutlak yang Lebih jelasnya metodologi pembahasan ini melingkungi kehidupan manusia. Kita hidup dalam terlihat dalam gambar 1. Dimensi ruang dan waktu yang ditakdirkan untuk kita oleh pencipta kita. 2 mulai latar belakang masalah Rumusan masalah Pembatasan masalah Tujuan pembahasan Studi literatur Hakikat Islam Hakikat Teknik Industri Adakah keTerkaitan?
Ada Tidak ada Bentuk-bentuk hubungan T TI 100% sesuai Islam? Y T TI sesuai sebagian+tidak sebagian? Y T Y Islamisasi Teknik Industri Metodologi Penelitian Teknik Industri yang Islami Selesai Gambar 1.
Flowchart Metodologi Pembahasan 3 TI 100% tidak sesuai Islam? Menarik dan penting sekali apa yang ditegaskan sudah dipenuhi dengan nilai tambah teknologi dalam al-Qur’an: al-‘Ashr: 1: “Demi masa”. Para tercanggih, namun tetap tidak akan diterima tebusan ulama sepakat menafsirkan ayat ini sebagai: tersebut: “Sesungguhnya orang-orang yang kafir perhatikanlah waktu!
Ayat berikutnya sungguh walaupun mereka mempunyai apa yang ada di bumi menyentak: “sesungguhnya manusia pasti dalam ini seluruhnya dan mempunyai yang sebanyak itu kerugian”. Artinya ada kerugian manusia yang pasti lagi untuk menebus diri mereka dengan itu dari azab dan jelas dalam soal waktu. Kerugian yang seperti hari kiamat, niscaya tebusan itu tidak akan diterima apa dijelaskan sendiri oleh ayat 46 surat an- dari mereka, dan mereka beroleh azab yang Naazi’aat: “Pada hari mereka melihat hari berbangkit pedih”(al-Qur’an:al-Maa’idah:36). Itu, mereka merasa seakan-akan tidak tinggal (di dimaksud dengan Islam adalah waktu kehidupan. Dunia) melainkan (sebentar saja) di waktu sore atau 3.1.2 Islam adalah Sistem Nilai pagi hari”.
Dan surat al-Mu’minuun ayat 112-113: Manusia pasti dan mutlak menilai segala sesuatu “Allah bertanya: “berapa tahunkah lamanya kamu dalam hidupnya. Inilah yang tinggal di bumi?” Mereka menjawab: “kami tinggal (di Gejala penilaian yang sederhana misalnya bumi) sehari atau setengah hari maka tanyakanlah adalah ketika dia lapar, maka dia akan menilai baik kepada orang-orang yang menghitung”. Perbuatan makan.
Artinya manusia akan menyesal sedalam-dalamnya bahwa Dari sini bisa dipahami bahwa penilaian ternyata hidup di dunia ini sangat singkat. Ini terbukti bersumber dari kepentingan. Sesuai dengan hakikat kalau kita coba menghitung usia hidup seseorang penciptaan dirinya, kepentingan yang paling jelas misalnya 100 tahun, bila dibandingkan dengan usia dan gamblang adalah kepentingan fisiologis, seperti bumi yang menurut ahli astro-fisika adalah 15 milyar makan, minum, sehat, tumbuh-kembang, dan tahun.
Ternyata usia 100 tahun hanya 7 per sebagainya. Segala sesuatu yang sejalan dengan milyarnya saja. Jika angka 7 per milyar ini dikalikan pemenuhan dengan jumlah detik dari 100 tahun, kita akan baik/harus/boleh/bagus/dan seterusnya.
![Download Buku Teknik Industri Pdf Download Buku Teknik Industri Pdf](http://docplayer.info/docs-images/17/100120/images/1-0.jpg)
Demikian peroleh angka 22 detik. Itu kalau dibandingkan sebaliknya, yang bertentangan akan dinilai tidak dengan baik/jelek/tidak 15 milyar tahun.
Belum lagi bila dibandingkan dengan masa abadi akhirat, maka usia kepentingan ini seharusnya/tidak pasti dinilai boleh/dan seterusnya. Berapapun di dunia ini hampir mendekati angka nol, Manusia juga punya kepentingan psikologis meskipun tidak akan pernah menjadi nol sama seperti cinta harta, tahta/jabatan, dan lawan jenis. Kerugian yang paling rugi adalah bila Maka penilaian serba baik akan muncul bila segala manusia dalam kesempatan hidupnya di dunia yang sesuatu sesuai dengan pemenuhan cinta ini. Dan begitu singkat ini salah imannya, salah agamanya, sebaliknya pasti dibenci dan serba dinilai jelek. Bukannya beriman kepada Islam, bukannya Dalam sisi lainnya ternyata manusia tidak bisa berpedoman hidup kepada Islam, melainkan yang lepas dari kepentingan spiritual. Buktinya kalaupun lain.
Bayangkan bila kita hidup hanya beberapa detik dia tidak menyembah Tuhan yang asli (yakni ALLAH kemudian ternyata harus menebus sanksi masuk SWT), dia tetap membutuhkan interaksi dengan neraka dengan kekayaan dua kali seisi bumi yang berbagai bentuk abstraksi, apakah itu jin, sesuatu 4 yang dikeramatkan, dan sebagainya. Bahkan dengan kepentingan.
Kepentingan akan berimplikasi seorang ateis yang tidak percaya kepada apapun pada penilaian. Maka jika seseorang menganut yang bersifat abstrak/tidak nyata/gaib tetap saja sistem nilai Islam otomatis cara berfikirnya juga melakukan ritual menghormati monumen dengan adalah Islam. Seorang muslim yang memahami dan alasan di baliknya ada nilai-nilai perjuangan yang menghayati betul keislaman dirinya pasti akan harus dihormati yang sesungguhnya abstrak. Berfikir dengan cara Islam.
Artinya karena dia belajar Ketiga jenis kepentingan tadi menurunkan sistem Islam sedalam dan seluas mungkin pasti nilai yaitu bagaimana manusia menilai segala mempengaruhi cara berfikirnya. Pada saat inilah sesuatu dalam hidupnya.
Islam menjadi cara berfikirnya, mendekati Nabi Seorang muslim yang menyadari waktu hidupnya adalah semurni-murninya demi Islam, Muhammad yang mempelajari Islam selama 23 akan tahun atau 46 semester. Menghayati dan menerapkan struktur penilaian 3.2 Hakikat Teknik Industri seperti pada gambar 2.
Sejauh ini dalam studi tentang Teknik Industri yang diajarkan di perguruan-perguruan tinggi di Indonesia, Penilaian berdasar kepentingan Spiritual hakikat Teknik Industri adalah: 1. Definisinya yang diadopsi dari definisi oleh the American Institute of Industrial Engineers pada awal 1960an(Zandin, ed., 2001): “Industrial Engineering is Penilaian berdasar kepentingan psikologis concerned with the design, improvement, and installation of integrated systems of men, materials, equipment and energy. It draws upon specialized knowledge and skill in mathematics, physical and social sciences together with the principles and Penilaian berdasar kepentingan fisiologis methods of engineering analysis and design to specify, predict, and evaluate the results to be Gambar 2. Hirarkhi Sistem Nilai Islam obtained from such systems”. Maknanya adalah bahwa penilaian tertinggi yang 2.
Sejarah perkembangan teori-teorinya. Akan dipakainya adalah penilaian menurut ALLAH 3. Matakuliah yang diajarkan sesuai kurikulumnya SWT, karena ini adalah kepentingan spiritualnya. Termasuk isi buku-buku teks rujukan kurikulum Penilaian tersebut. Berdasarkan kepentingan psikologis menyesuaikan dengan yang di atasnya, demikian 4. Sejarah perkembangan praktek/penerapannya seterusnya ke bawah.
Inilah yang dimaksud dengan oleh para sarjananya dan ramalan masa depannya. Islam sebagai sistem nilai.
Kadang ada perbandingan dengan disiplin teknik 3.1.3 Islam adalah Cara Berfikir yang lain, bahkan juga dengan ilmu ekonomi, ilmu Jika dicermati proses berfikir dalam Teknik Industri manajemen, ilmu psikologi, dan sebagainya. Akan tampak jelas bahwa segalanya berawal dari Sedangkan satu perspektif yang belum pernah tujuan lalu mundur ke belakang. Tujuan identik dimunculkan adalah sejarah Teknik Industri dari segi 5 lingkungan sosial-politik-budaya yang melahirkannya abad masehi 09 dan yang terus melingkunginya sampai zaman abad 21 kini.